Performance By Request (PBR)
Setelah diskusi panjang lebar, yang ilmiahnya sejagat, bersama ahlinya ahli struktur Bapak Ir. Martinus Heryanto, lahir-lah ide metode analisis seismic canggih, yang kecanggihannya bisa melebihi analisis konvensional, atau yang lebih advanced seperti Performance Based Design (PBD), Performance Based Earthquake Engineering (PBEE), atau Displacement Based Design (DBD). Bahkan analisis canggih yang barusan di sebut bisa langsung ditinggalkan (superseded).
Nama metode yang baru lahir ini adalah….. Performance By Request atau PBR.
Ini metode langsung bisa solved masalah struktur apapun juga. Gak percaya ?, langsung kita jelaskan study kasusnya.
Study Kasus 1
Insinyur A : Waduh, strukturnya karena gempa, driftnya gak masuk nih di 0.02
Insinyur B : request dong, drift limit nya di gedein jadi 0.023
Insinyur A : Okay — > PROBLEM SOLVED by PBR
Study Kasus 2
Insinyur A : Waduh, strukturnya karena gempa, PMM Rasionya gak masuk nih di atas 1.0
Insinyur B : request dong, PMM limit nya di gedein jadi 1.1
Insinyur A : Okay — > PROBLEM SOLVED by PBR
Study Kasus 3
Insinyur A : Waduh, pondasinya gak masuk nih aksial forcenya
Insinyur B : request dong, Safety Factornya nya di kecilin jadi 2.0 aja
Insinyur A : Okay — > PROBLEM SOLVED by PBR
PBR – ALWAYS LISTENING…. ALWAYS UNDERSTANDING…
——————————————–END——————————————————