shearwall

Pengaruh Kekakuan Coupling Beam Terhadap Daktalitas dan Distribusi Tulangan Shear Wall

Posted on Updated on

Figure 1 – Pengaruh Kekakuan Balok Coupling – (Sumber Wei Hou et al 2019)

Follow-up tulisan minggu sebelumnya (Modeling Coupling Beam), pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai pengaruh kekakuan balok coupling terhadap aspek desain tulangan vertikal shear wall, dan juga pengaruh ke daktalitas.

Pengaruh kekakuan balok coupling terhadap desain dapat dilihat pada Figure 1 diatas. Kasus A (Gambar A – Weak Coupled Wall) menggambarkan suatu shear wall dengan balok coupling yang memiliki kekakuan sangat rendah, misalnya masing – masing pier (shearwall kiri kanan) dihubungkan oleh hanya pelat lantai tipis. Seandainya ada gaya lateral yang di-aplikasikan di roof, maka bending moment yang terjadi memenuhi persamaan:

Read the rest of this entry »

Konsekuensi Dari Reduksi Kekakuan F22 Sampai 0.35 di Shearwall

Posted on Updated on

Saya ingin menyatakan lagi mengenai konsekuensi reduksi kekakuan f22 di shearwall yang sampai 0.35 , hal ini saya jelaskan kembali karena masih sering melihat insinyur yang melakukannya. jika ini dilakukan, maka anda juga ikut mereduksi kekakuan aksial shearwall tersebut sampai tinggal 35 % efektif, ini dikarenakan aksi lentur dan tekan/tarik bersifat saling terikat dikarenakan bersesuaian dengan tegangan aksial penampang struktur tersebut, jika digunakan software SAP/ETABS, maka tegangan tersebut adalah F22.

Konsekuensi utama dari mereduksi kekakuan aksial shearwall sampai 35 % adalah gaya – gaya aksial akan diredistribusi ke kolom sehingga menyebabkan underestimate gaya aksial di wall dan overestimate gaya aksial di kolom. Underestimate gaya aksial di wall menyebabkan underestimate pula nilai rasio PMM yang terjadi, sehingga dapat menyebabkan plastifikasi lentur-tekan yang lebih awal dari yang di inginkan pada shearwall. Di karenakan umumnya shearwall menahan beban lateral lebih dari 80 %, maka segara global efeknya adalah kebutuhan daktalitas yang lebih tinggi (Gambar 1), dimana nilai kebutuhan daktalitas yang lebih tinggi akan cenderung menyebabkan kerusakan yang lebih besar pula.

Read the rest of this entry »

Update Ketentuan Perencanaan Special Structural Wall Pada ACI 318-14 dan Penjelasannya

Posted on Updated on

Klik simbol iniĀ  Capture di pojok bawah untuk melihat dokumen dalam menu fullscreen

___________________________________________________________________

Download Versi Pdf :

https://www.academia.edu/11991685/Update_Ketentuan_Perencanaan_Special_Structural_Wall_Pada_ACI_318-14_dan_Penjelasannya

Reduksi Kekakuan Shearwall dan Efeknya

Posted on Updated on

Revisi : 23-01-2015

Nilai faktor reduksi kekakuan untuk shearwall memang cukup bisa diperdebatkan. Masalahnya ACI 318 menyatakan bahwa nilai reduksi untuk shearwall adalah yang besesuaian dengan mekanisme lentur (momen inersia I).

Hal ini cukup mudah jika diaplikasikan untuk elemen tipe frame, karena kekakuan lentur dan aksial-nya tidak couple (saling berhubungan), namun untuk elemen shell (elemen yang biasa digunakan untuk memodelkan shearwall), nilainya saling berhubungan. Artinya jika kita mereduksi kekakuan elemen shell yang bersesuaian dengan kekakuan lentur (dimana yang sangat berpengaruh adalah kekakuan F22), maka otomatis kita juga mereduksiĀ  kekakuan aksial sebesar faktor tersebut. Ini dikarenakan kekakuan F22 adalah kekakuan tegangan yang bersesuaian dengan tarik tekan arah vertikal, dimana deformasi lentur terjadi akibat tegangan tarik tekan tersebut (gambar 1 dan 2).

A1 Read the rest of this entry »